SMKN 1 Bantul

Inilah Gerbang Belajar Menuju Masa Depan Yang Cerah.

SMKN 1 Bantul

Aku Datang Untuk Belajar.

Go Green SMKN 1 Bantul

Dengan Lingkungan yang Indah memberikan Semangat Untuk Belajar.

Keindahan Alam

Dengan Menjaga Lingkungan, Jiwa dan Raga pun Merasa Senang.

Inilah suasana sekolah saya

Di sekolah dengan suasana yang sejuk dan indah teman-teman kami dapat bermain untuk melepas kepenatan dalam belajar.

Minggu, 12 Mei 2013

Greenhouse

Greenhouse
Greenhouse SMKN 1 Bantul

     Sahabat go green pada tahu gak greenhouse itu apa? Jangan bilang rumah berwarna hijau lho… Greenhouse itu bening, jadi cahaya matahari bisa masuk, sehingga tananman bisa berfotosintesis. Karena berwarna bening, maka greenhouse merupakan bangunan yang terbuat dari atap kaca atau plastik micron yang dapat menyerap sinar matahari. Bangunan ini juga bermanfaat untuk mengatur tingkat kelembaban udara. Bangunan dapat dibuat permanen atau semi permanen.

Kelebihan menanam dengan Greenhouse

Beberapa kelebihan menanam tanaman menggunakan greenhouse yaitu : 
  1. Greenhouse dapat melindungi tanaman dari guyuran hujan dan cuaca panas dari luar. Hal itu karena kondisi di dalam ruangan greenhouse bisa diatur sesuai dengan kebutuhan hidup tanaman. Walaupun tanaman membutuhkan air, namun apabila berlebihan dapat menyebabkan media tanam basah sehingga resiko kehadiran cendawan semakin besar. Pemberian pupuk juga kurang efektif karena tercuci oleh air hujan. 
  2. Pemeliharaan tanaman dapat dilakukan dengan baik. Jadwal penyiraman dan pemupukan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman. 
  3. Serangan hama dan penyakit bisa diminimalisir. 
  4. Pemilik tanaman dapat leluasa bekerja di dalam nursery tanpa khawatir tersengat sinar matahari atau tersiram air hujan. Pokoknya seperti naik mobil “panas gak kepanasan, hujan gak kehujanan” asyik kan…. 

Greenhouse
Greenhouse SMKN 1 Bantul

Model Greenhouse yang dimiliki SMKN 1 Bantul adalah model atap segitiga, namun masih ada model yang lainnya lagi lho dibawah ini ada beberapa model yaitu : 

1. Tusuk gigi
Tipe greenhouse ini berbentuk kubus dengan atap miring pada satu sisi. 

2. Terowongan (tunnel)
Model ini cocok untuk pembibitan tanaman sayur. 

3. Atap bertingkat (piggy back)
Model ini memiliki sirkulasi udara yang baik, tetapi celah diantara kedua atap tersebut memungkinkan air hujan masuk ke dalam ruangan greenhouse. 

4. Atap berpunggung (bulbo)
Model bulbo sangat praktis, karena dapat ditempatkan di sebelah rumah atau di atas dak rumah. Sangat cocok untuk menanam tanaman hias. 

Penting juga nih…dalam membuat greenhouse tidak boleh asal-asalan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Greenhouse :

a. Ketinggian tempat 
Ketinggian tempat ini berkaitan dengan temperatur udara. Daerah panas memiliki suhu udara tinggi di siang hari sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas tanaman. Pada umumnya desain greenhouse tinggi dengan dilengkapi shading net. Dindingnya memakai screen untuk memberikan ruang udara keluar masuk greenhouse. Daerah yang dingin lebih baik membangun greenhouse dengan sistem tertutup sehingga kondisi di dalamnya dapat direkayasa sesuai kebutuhan tanaman. 

b. Kondisi tempat 
Lokasi greenhouse sebaiknya berada di tempat terbuka. Kontur tanah sebaiknya rata. Pembangunan greenhouse di daerah yang memiliki kemiringan tertentu bisa dibuat terasering. 

c. Kekuatan angin 
Lokasi sebaiknya memiliki angin yang cukup (tidak terlalu kuat). Angin terlalu kuat dapat merusak konstruksi greenhouse. 

d. Arah sinar matahari 
Arah greenhouse dibuat utara-selatan, tujuannya agar tanaman mendapat sinar matahari secara merata sepanjang hari.

Sekian dulu ya dari kami. eits jangan kemana-mana jalan-jalan dulu saja di blog kami. hehe 
terimakasih atas kunjunganya :)

Jumat, 10 Mei 2013

Cara Membuat Pupuk Organik

Pupuk Organik ala SMKN 1 Bantul

     Cara pembuatan pupuk organik itu banyak sekali. Tema-teman yang mau nyoba pasti kadang bingung nanyain yang mana yang benar. Buka blog ini itu isinya lain, cari buku malah kadang gak ketemu-temu. Berhentilah bingung, pokoknya stand by aja di blog nya Sabavoscho Go Green, ok . berikut step untuk membuat pupuk organik :

1. Untuk membuat pupuk organik, terlebih dahulu membuat tempat pengomposan. Bentuknya seperti rumah-rumahan. Sebenarnya bisa dilakukan dengan menggali tanah, namun pengolahannya lebih sulit. 

2. Langkah selanjutnya yaitu menyiapkan peralatan yang terdiri dari cangkul, sekop, ember, dan terpal penutup. 

3. Menyiapkan bahan-bahan: sisa-sisa tanaman (20 kg), kotoran ternak (30 kg), dedak (1 kg), gula pasir, EM 4, dan air 

4. Larutan EM4 + gula pasir + air dicampur merata 

5. Kotoran ternak + sisa tanaman + dedak dicampur merata 

6. Campuran kotoran ternak disiram oleh larutan EM4 secara perlahan hingga merata. Kandungan air yang terdapat didalam campuran tersebut berkisar antara 30-40%, hal ini bisa di ketahui jika campuran kompos tersebut tidak meneteskan air ketika kita gengam dan akan mekar apabila genggaman dilepaskan. 

7. Pencampuran bahan dilakukan di rumah-rumahan langsung. Setelah itu ditutup dengan terpal. 

8. Suhu bahan dipertahankan antara 40-50 derajat celcius. Untuk mengontrolnya, setiap 5 jam sekali (minimal sehari sekali) suhunya di ukur. Apabila suhunya tinggi maka bahan tersebut dibalik, didiamkan sebentar agar suhu turun, lalu ditutup kembali, demikian seterusnya. 

9. Proses fermentasi ini berlangsung sekitar 4-7 hari. 

10. Setelah bahan menjadi bokashi, terpal dapat dibuka. Bokashi ini dicirikan dengan warna hitam, gembur, tidak panas, dan tidak berbau. Dalam kondisi ini, bokashi sudah bisa dipergunakan.

Bagaimana mudah kan teman-teman?? dalam pembuatan harus teliti dan hati-hati ya teman, semoga berhasil. Sekian dari kami semoga bermanfaat. Always Go Green!! Save the Earth!!

Kamis, 09 Mei 2013

Biopori

Biopori di SMKN 1 Bantul

     Sudah menjadi kesan umum suatu instansi, hampir 90% tanahnya tertutup paving blok atau bahkan aspal. Kondisi demikian apabila tidak dilengkapi dengan biopori bisa nenimbulkan masalah yang serius. Di sekolah yang berwawasan lingkungan seperti SMKN 1 Bantul, halamannya dilengkapi dengan biopori. Adanya biopori bisa mencegah genangan dan meningkatkan daya resapan air. Teman-teman juga bisa membuat biopori di rumah masing-masing. Cara pembuatannya begini nih: 

a. Siapkan perlatan untuk membuat lubang , seperti bor, golok, semen, kawat jarring, sampah organik, wadah untuk tanah, serta gayung dan seember air. 

b. Tentukan lokasi pembuatan lubang resapan biopori, misalnya di sekeliling pohon. 

c. Jika pembuatan lubang biopori di saluran air, hancurkan dulu lapisan semen menggunakan pahat dan martil. 

d. Siram dengan segayung air bagian tanah yang akan dibor. Penyiraman tanah perlu dilakukan supaya tanah menjadi lunak dan tidak melekat pada saat melakukan pemboran. Penyiraman dihentikan ketika tanah menjadi basah. 

e. Mulailah membuat lubang dengan menggunakan bor. Posisikan mata bor pada permukaan tanah. Tegakkan tangkai bor secara vertical. 

f. Isi lubang dengan dengan sampah organik yang berasal dari sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput. 

g. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan. 

h. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan. Jadi biopori ini juga sebagai “pabrik kompos”. Luar biasa betul kan manfaatnya…. 

Agar lebih efektif dalam meresapkan air hujan dan jika dirasa sampah organik cukup banyak, perlu dibuat biopori lebih dari satu. Untungnya teknologi ini mudah dan murah dalam proses pembuatannya. Dengan demikian, jika jumlah biopori lebih dari satu, tidak akan memberatkan pembuatnya. 
Always Go Green!! Save the Earth!!

Selasa, 30 April 2013

Go Green dengan Seni


Go Green dengan Seni
Mural Smk 1 Bantul

Hai kawan-kawan, kembali di Sabavoscho Go Green.

Bagaimana pendapat kawan-kawan tentang mural sekolah kami? Hehehe :)

Mungkin memang sederhana, tapi dibalik kesederhanaan itu, yang penting adalah usaha kita, kemewahan bukanlah suatu hal yang menentukan. Untuk Go Green kita tidak harus selalu menanam pohon, Mendaur ulang sampah, dll. Salah satu cara yang efektif adalah mengajak teman-teman atau orang di sekitar kita,caranya seperti membuat mural tentang Go Green, diharapkan jika ada orang yang melihatnya mereka ikut sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan. 

Dengan mengajak orang lain untuk Go Green, itu sudah merupakan langkah besar dalam Go Green. Misal kita bisa mengajak satu orang, lalu dia mengajak temannya yang lain, dan setelah itu semakin banyak orang yang bergabung, hingga akhirnya diharapkan semua orang bisa ikut menjaga lingkungannya, sehingga terciptalah lingkungan hijau. 

Tapi marilah kita mulai dari diri kita terlebih dahulu, sehingga kita bisa menjadi contoh untuk teman-teman kita. Tetap semangat!!

Go Green and Save the Earth!!

Gerakan Stop Paku

Gerakan Stop Paku

Apa yang teman-teman fikirkan ketika melihat gambar tersebut? Apakah berarti kita tidak boleh menggunakan paku?? Hhehe. Tentu bukan, pasti teman-teman sudah tahu, ‘ STOP PAKU ‘ adalah sebuah gerakan cinta lingkungan, untuk menjaga dan tidak merusak lingkungan terutama pepohonan, yang termasuk salah satu makhluk hidup. 

Pasti teman-teman sering bukan melihat di pinggir-pinggir jalan raya, dimana ada pohon, di pohon tersebut banyak dipasang iklan-iklan atau sekedar dipasangi hiasan. Memang pohon tak bisa berkata apa-apa, tapi misalkan jika pohon tersebut dapat berbicara, ketika di paku apa yang akan dia katakan?, padahal pohon merupakan makhluk hidup yang sangat berguna sekali dalam kehidupan kita manusia. Tanpa pohon, manusia pun tak akan bisa hidup dan tidak ada kehidupan, serta pohon pun banyak di manfaatkan oleh manusia. 

Maka dari itu,kami mengajak teman-teman semua untuk mendukung gerakan ini, mari kita mulai cintai lingkungan kita. Salah satunya adalah dengan tidak merusak atau menyakiti lingkungan. Tetap Semangat!!! 

Go Green! And Save the Earth!! 

Beranda