Jumat, 19 April 2013

Mengolah Sampah di Lingkungan kita menjadi Kompos

Mengolah Sampah di Lingkungan kita menjadi Kompos
Contoh Kompos yang Sudah Jadi
Hai kawan-kawan, kali ini kami akan memberikan salah satu cara untuk mengurangi limbah sampah organic di lingkungan kita, yaitu dengan mengolah sampah menjadi kompos. Secara alamiah sampah organic akan diurai oleh mikroorganisme tapi dalam waktu yang cukup lama. selain mengurangi sampah membuat kompos juga bisa menjadi suatu usaha yang menguntungkan. 

Salah satu cara yang mudah dan sederhana dalam mengolah sampah dengan waktu yang relatif singkat, dengan syarat kondisi suhu, udara, dan kelembaban. Dalam proses fermentasi sampah akan bertambah suhunya yang berarti mikroba beraktifitas, memproses sampah menjadi kompos. Suhu yang baik untuk proses ini adalah 45C-65C. Jika terlalu panas, sampah harus aduk minimal 1 minggu sekali. 

Alat dan bahan yang diperlukan : 

1. Di sekolahan paling tidak harus ada 2 tempat sampah yang berbeda, untuk sampah organic ( dedaunan,sisa makanan,bangkai,dll ) dan sampah anorganik ( plastic ,botol,karet,besi,kaca,dll ) 

2. Bak plastik atau drum dengan lubang dibawahnya, untuk mengeluarkan kelebihan air. Dan dasarnya diberi tanah atau pasir untuk menyerap kelebihan air. Diletakan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan air hujan. Agar kelembaban terjaga di atas bak/drum nantinya ditutup dengan goni, triplek atau karton. 

Cara Pembuatan: 

1. Campur seluruh sampah setelah di cacah-cacah, lalu di aduk-aduk. 

2. Tambah sedikit kompos yang sudah jadi, tanah, dan dolomite (kapur), dan berikan sedikit air. 

3. Pembuatan kompos dapat dilakukan sekaligus atau secara berlapis setiap hari. Setelah 1 minggu campuran di aduk-aduk secara merata. 

4. Pada minggu 1 dan minggu 2 mikroba bekerja mengurai sampah, sehingga suhu meningkat sekitar 40C. 

5. Pada minggu ke 5 dan minggu ke 6 suhu kembali normal, yang berarti proses pengomposan berhenti. Tanda kompos berhasil dengan baik, campuran menjadi kehitaman. Kompos tidak berhasil jika campuran basah dan berbau busuk. 

6. Sebaiknya kompos diayak dipisahkan kompos yang halus dengan yang kasar, kompos yang kasar dapat sebagai campuran dalam pembuatan kompos berikutnya. 

7. Proses pengomposan dapat berhasil dengan baik, jika dapat mengendalikan kondisi suhu, kelembaban, dan oksigen. Agar mikroba dapat berkembang biak dan memproses sampah secara optimal. 

8. Agar sampah lebih cepat berproses menjadi kompos dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan Efective Microorganism (EM-4) yang bisa dibeli di toko pertanian atau membuat sendiri. 

Manfaat Kompos : 

Kompos sangat baik untuk pengganti pupuk anorganik, yang selama ini banyak digunakan petani. Penggunaan pupuk anorganik mempunyai dampak yang berbahaya bagi tanah dan mikroorganisme karena mengandung bahan-bahan kimia. Sedangkan kompos dari bahan organic yang baik untuk tanah. 

Mari kita mulai sadar untuk menjaga alam kita, mulai dari tanah,air, dan udara. Sehingga kita bisa menikmati alam ini. 

KEEP GO GREEN !! AND SAVE THE EARTH!! 

Artikel Terkait

Beranda

2 komentar:

  1. gan maunanya...,
    pupuk buatan ini dapat dijual gak...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya kalo mau beli bisa datang langsung ke SMKN 1 Bantul

      Hapus